Sabtu, 06 September 2014

KERLINGAN SINAR PELANGI


Dalam keputusasaan ……
Seraut wajah menghantui malam-malamku
Desahmu bisa kucium di sudut malam

Ketika kukatakan pada awan hitam dan semilirnya angin
Bahwa aku,
Ingin rebah diharibaan lapang hatimu
Dan menangis di pangkuanmu

Telah kurangkai sederet sair cinta untukmu
Telah kurangkai pula berjuta kata indah untukmu
Kuberharap pinta maafku kan kau terima
Walau kusadar tangisku tak kan merubah perasaanmu

Malamku berangsur usai
Pagi menjelang tiba
Entah berapa hitungan lagi
Mentari kan hadir menyapa

Sekejap mataku nanar dikala bias menguntai birunya langit
Ketika cahaya memudar lantaran kabut tertiup
Bersamanya pula kerlingan sinar pelangi hilang ditelan awan
Lalu …….

Ketika langit berubah pekat
Kudengar suara parau bermakna dendam
Kulepas jiwaku dalam lembah nan suram
Padahal aku dalam jerat cinta buta yang tercampakkan.


1 September 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar